Vivo akan berinvestasi 466 juta dolar AS untuk beroperasi di India hingga 2023

Pada 2023, perusahaan teknologi asal China Vivo akan menginvestasikan 35 miliar rupee (466 juta dolar AS) di segmen pasar India, meningkatkan kapasitas produksi tahunan smartphone di India dari 60 juta menjadi 120 juta unit, dan mengekspor smartphone buatan lokal ke pasar internasional lainnya pada 2022.Indian Express, dikutip Rabu, mengutip Paigham Danish, Business Strategy Director Vivo India.

Oleh karena itu, pada 2023, Vivo India akan menambah jumlah karyawan yang digunakan untuk produksi smartphone dari 10 ribu menjadi 15 ribu orang. Untuk suku cadang, ditargetkan lokalisasi display mencapai 65 persen pada 2023 dan pengisi daya 75 persen pada 2024. Terkait unit manufaktur, Vivo berencana untuk memperluas pabrik yang sudah ada di Greater Noida dan membangun pabrik baru.

Pada tahun 2018 lalu, Vivo India telah mengumumkan rencana investasi selama 10 tahun. Semula perseroan mematok target investasi sebesar Rp40 miliar, namun pada Agustus 2019 dinaikkan menjadi Rp75 miliar. Danish mengatakan Vivo menginvestasikan Rp 19 miliar di bidang manufaktur pada 2021.

Lihat juga:Smartphone Vivo S12 Series Rilis, Mulai 439 USD

Saat ini, pengembangan merek smartphone Cina di India menghadapi tantangan. Pada Desember 2021, otoritas pajak India menggerebek kantor domestik dan pabrik manufaktur merek smartphone China seperti Xiaomi dan OPPO. Sebagai bagian dari penyelidikan penggelapan pajak lainnya, departemen pajak penghasilan China melakukan pencarian di beberapa lokasi domestik Huawei pada hari Rabu.